Yusuf

Bersandarlah kepada Rencana-Nya

Bersandarlah kepada Rencana-Nya

Madinah al-Munawwarah, fajar 5 Maret, 2024 Wahai sahabat yang berpagi-pagi bangkit, siapakah yang ketika menanti fajar, [1] bertemu kami sedang menari berputar bagaikan atom? Siapakah yang beruntung: yang ketika mencari air ke bibir sungai, malah mendapati bayangan Sang Rembulan di permukaannya? [2] Apakah ada yang bagaikan Ya’qub: ketika rindu harumnya Yusuf, mencium baju gamisnya; [3] malahan menemukan cahaya matanya itu. Atau bagaikan seorang Arab Badui yang haus, menurunkan timba ke dalam sumur, lalu ketika diangkatnya, mendapatkan sosok yang sedemikian indahnya. [4] Atau seperti Musa, ketika melihat api, lalu menembus semak-belukar untuk mendapatkan manfaat api itu, tiba-tiba menemukan ratusan fajar dan…
Read More
Wahai Pencari, Berhijrahlah

Wahai Pencari, Berhijrahlah

Flying home over Maros, Feb 12, 2017 Jika pohon punya sayap atau kaki, tentulah ia bisa bergerak, sehingga tak diterimanya sakit dari mata gergaji atau dari pukulan kampak. Dan jika matahari tak bergegas ketika malam tiba, bagaimanakah bumi akan diterangi ketika fajar merekah. Dan jika air tidak menguap dari laut ke langit, kapankah taman akan dialiri sungai dan dibasahi hujan. Ketika setitik benih bergerak dari sumbernya ke tujuan, ditemukannya rumahnya, dan lalu menjadi sebutir mutiara. Bukankah Yusuf, walau sambil berlinang air-mata, mengembara meninggalkan ayahnya. Bukankah dalam pengembaraan itu, dia menemukan kerajaan, ketenaran dan kemenangan? Bukankah Musthafa berhijrah, dan di Madinah…
Read More
Mengkaji Cahaya di atas Cahaya

Mengkaji Cahaya di atas Cahaya

Kubah Hijau Masjid Madinah, di segarnya pagi, awal Maret 2024 Sang Musthafa bertutur tentang permohonan Neraka, ketika dengan berendah-hati dia bermohon kepada pemilik iman sejati: "berlalulah dengan cepat, wahai Sang Raja, karena cahayamu telah memadamkan apiku." Jadi, terang cahaya al-Mukmin berarti padamnya api, karena tanpa tanpa tampilnya yang berlawanan tak mungkin sesuatu sirna. Pada Hari Perhitungan, api akan menjadi lawan cahaya, karena api bersumber dari Murka-Nya, sementara cahaya dari Rahmat-Nya. Jika engkau ingin tanggalkan api kejahatan, tujukan air Rahmat Ilahiah ke jantung api. Mereka yang bertakwa dengan haqq memancarkan aliran air rahmat itu: inti jiwa mereka yang bertakwa adalah Air…
Read More
Apalah Artinya Kelimpahan tanpa Pengemis

Apalah Artinya Kelimpahan tanpa Pengemis

Masjid Nabawi, Februari, 2024 Apalah artinya kelimpahan tanpa pengemis?Keramahan tanpa tamu?Jadilah pengemis. Jadilah tamu;Karena kecantikan mencari cermin,Air memanggil pencari yang haus. Putus-asa dan kefakiranadalah ceruk pengikat merah-delima.Kefakiranmu adalah buraqmu,janganlah menjadi peti-mati,yang hanya menunggangpundak orang lain. Bersyukurlah kepada-Nyaakan keterbatasanmu;tanpa itu,boleh-jadi engkau bersikap bagaikan Fir'aun.Musa as, merintih dalam do'anya,"Rabbi, inni lima anzalta 'ilayya min khayri fakiir." [1] Jalan Musa as. sepenuhnya tersusun dari putus-asa dan kefakiran,dan itu adalah satu-satunya Jalanmenuju Rabb. Sejak engkau bayi,kapankah keputus-asaanpernah mengecewakanmu? Jalan setapak yang ditempuh Yusuf as.membawanya dibuang kedalam sumur;janganlah menghindar dari papan-catur alam-dunia ini,karena ini adalah permainan-Nya,dan selalu kita yang terkunci-mati. Lapar membuat roti-tawarlebih lezat daripada…
Read More
Pintu-pintu Dunia Ditutup, agar Gerbang Jalan Terbuka

Pintu-pintu Dunia Ditutup, agar Gerbang Jalan Terbuka

"Jika sungguh-sungguh engkau menempuh Jalan,Jalan akan tersingkap padamu;dan jika sungguh-sungguh engkau lebur-musnah,al-Haqq akan menghampir kepadamu." [1]"Dan jika sungguh-sungguh engkau berendah-hati,dunia ini tak akan bisa mengurungmu;lalu kepadamu akan diperlihatkan dirimubersama dengan Dirimu yang Sejati,tanpa dirimu yang palsu." [2] Walaupun semua pintu keluar telah Zulaikha tutup, Yusuf tetap menemukan jalan, ketika sungguh-sungguh berusaha. Ketika Yusuf bersandar kepada-Nya, kunci bergerak, pintu terbuka, dan dia lolos. Sungguhpun tampak tak ada pintu keluar dari alam dunia, mestilah seorang pencari sekuat-tenaga berlari kesana-kemari; bagaikan Yusuf. Agar terbuka kunci dan tampak jelas gerbang, dan alam tak-beruang menjadi kediamanmu. Wahai makhluk yang malang, engkau telah hadir di sini, di alam…
Read More
Surga di Dasar Sumur

Surga di Dasar Sumur

Photo by Filipe Delgado on Pexels.com Sang terkasih bertanya kepada pemujanya,"Wahai pemuda, telah kau jelajahi berbagai negeri,yang manakah yang paling cantik?" Sang pemuda menjawab,"negeri tempat buah-hatiku berada." Di mana saja karpet kehormatantergelar bagi Sang Raja,di situ padang luas-membentang,walaupun tempatnya sesempit lubang-jarum. Di mana pun adanya seorang seperti Yusuf,yang wajahnya cemerlang bagai cahaya rembulan,maka, di situlah Surga,walaupun letaknya di dasar sumur. Sumber: Rumi, Matsnavi III: 3808 - 3811Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.Dipublikasikan pertama kali di ngrumi.blogspot.com pada Jumat, 24 Desember 2010.
Read More
Cermin bagi Sang Elok

Cermin bagi Sang Elok

Seorang lelaki menempuh perjalanan yang jauhuntuk mengunjungi sahabat kentalnya, Jusuf sang nabi, as.Setelah beramah-tamah, Jusuf bertanya kepada kawannya itu,apa gerangan oleh-oleh yang dibawa dari negerinya,sebagai hadiah.Sang sahabat menjawab:"Telah kurenungkan dalam-dalam, apa gerangan hadiahyang pantas untukmu, sahabatku.Apa yang kau perlukan, sementara kutahu, semua hal telah kau miliki.Tak ada seorang pun yang lebih elok daripadamu di dunia ini;karenanya kubawa untukmu sebuah cermin sederhana.Setiap kali kau memandangnya, akan kau lihatbayangan wajahmu yang sempurna.Engkaulah perwujudan keindahan."Apakah mungkin ada sesuatu yang diperlukan oleh Dia yang Maha Agung?Bukankah segala sesuatu ciptaan adalah milik-Nya.Yang Dia kehendaki adalah qalb insan yang jernih,yang di dalamnya Dia dapat melihat bayangan-Nya…
Read More
Rayakanlah

Rayakanlah

Masjid Nabawi, 27 Februari 2024 Ramadhan telah tiba: Rayakanlah! Perjalanan menyenangkan menuju Yang Esa, Dialah yang menemani mereka yang sedang berpuasa. Kupanjat atap, agar dapat kulihat Rembulan. Karena kurindukan berpuasa dengan hati dan jiwa. Hilang akalku saat kutatap Rembulan. Sang Sultan, rajanya puasa, membuatku mabuk. Wahai saudaraku kaum Muslim, aku telah mabuk sejak hari aku kehilangan akal. Sungguh khasanah nan indah tersimpan di dalam puasa. Sungguh terdapat padanya kemenangan yang mencengangkan. Ada Rembulan lain yang dirahasiakan selain rembulan yang ini. Ia tersembunyi di dalam tenda puasa bagaikan seorang Turki. Siapa saja yang berkehendak mendapatkan panen puasa bulan ini, carilah jalan…
Read More
Bersama dengan-Mu

Bersama dengan-Mu

Bersama dengan-Mu adalah satu-satunya sumber kebahagiaanku. Karena semua selain Engkau adalah bentuk, tapi hanya Engkau yang sungguh Haqq. Jangan pernah pisahkan aku dari-Mu, karena tak mungkin sebuah kapal berlayar tanpa air. Aku sebuah kitab yang cacat, tapi ketika Engkau yang membaca, Kau pulihkan aku. Yusuf selamat                    [1] walau dikepung seratus serigala ketika Engkau yang menjadi gembala. Setiap kali Engkau bertanya, "Bagaimana kabarmu?" wajahku memucat dan air-mataku bercucuran. Ke dua hal itu hanyalah tanda bagi mereka yang kasar dan rendah; apa lah artinya tanda-tanda bagi-Mu, yang tak memerlukan satu tanda pun. Kau dengar bisikan…
Read More
Harapan telah Menyingsing

Harapan telah Menyingsing

Jelang fajar di Masjid Nabawi, Akhir Februari 2024 Wahai jiwaku, jangan berputus-asa, harapan mulai mengejawantah; apa yang dinanti setiap jiwa telah menyingsing dari semesta gaib. Jangan berputus-asa, walau Siti Maryam telah meninggalkanmu, tapi cahaya yang mengangkat Isa ke langit telah muncul. Jangan berputus-asa, wahai jiwaku, dalam kegelapan penjaramu ini, sang Raja yang membebaskan Jusuf-mu telah tiba. Ya'qub telah muncul dari balik hijab kebuntuan, Yusuf yang kan menyibak hijab Zulaikha telah tampil. Wahai engkau, yang sejak malam hingga fajar memohonkan, "Yaa Rabb," Yang Maha Rahman mendengar rintihanmu, dan telah datang. Wahai sakit yang telah menua: sembuhlah, obatmu telah sampai; wahai gerbang kukuh: terbukalah,…
Read More