Matsnavi

Cinta yang Menghidupkan

Cinta yang Menghidupkan

Rammang-rammang, Juli 2018 Cinta pada yang mati takkan abadi,karena yang mati takkan kembali.Tetapi cinta pada yang hidupdi setiap saatnya lebih segar, daripada sekuntum bunga:baik bagi mata batiniahmaupun mata lahiriah.Pilihlah cinta dari Yang Maha Hidup,yang Abadi, yang memberimu khamr: [1]yang meningkatkan kehidupanmu.Pilihlah cinta dari-Nya;dari cinta-Nyalah, semua nabi memperoleh kekuatan dan kemenangan.Jangan kau katakan,"Sang Raja tak mampu kita jangkau."Berurusan dengan yang Maha Pemurahsama sekali tidak sulit. Catatan:[1] Maksudnya, "anggur ruhaniah," pengetahuan ruhaniah yang menghidupkan qalb seorang pencari, dan membuat inderanya fana'. Sumber:Rumi: Matsnavi I:  217 - 221Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.Pertama kali diunggah pada 6 Oktober, 2019,di: https://ngrumi.blogspot.com/2019/10/cinta-yang-menghidupkan.html
Read More
Berlindung pada Kesucian

Berlindung pada Kesucian

Masjid Menara Kudus, 2025 Jangan bawa pedang kayu ke medan perang.Berupayalah mencari pedang baja;lalu majulah dengan gembira.Perlindungan seorang sucibagaikan pedang al-Haqq:waktu yang kau curahkan bersamanyasetara nilainya dengan secangkir air kehidupan.Semua orang bijak sepakat:seorang yang 'arif billahadalah rahmat Tuhan bagi makhluk-makhluk-Nya.Kebersamaan dengan seorang sucimembuatmu bagaikan seperti dirinya.Walau kau sebelumnya bagaikan batuatau granit,kau akan menjadi bagai sebutir permata,saat kau menemukan seorang pemilik qalb.Tanamkanlah kecintaaan kepada orang sucidalam-dalam di dalam jiwamu;jangan kau curahkan hatimu pada sesuatupun,tetapi cintailah mereka,yang qalb-nya membawa berita gembira.Janganlah kau hampiri keputus-asaan,dekaplah harapan.Janganlah kau bertolak ke arah kegelapan,matahari ruhaniah itu sungguh ada.Aspirasi hatimu akan memandumuke arah seorang pemilik qalb,sementara syahwatmu…
Read More
Menatap Khazanah-Nya

Menatap Khazanah-Nya

Pada sebuah tengah malam di Masjid Nabawi, Sya'ban 1445H Penglihatan seorang pencari kebenaranmenembus yang mewujud,menatap yang tersembunyi.Apa yang dicerap panca indrahanya bagai sebuah bayangan.Kita semua tengah mencari sesuatuyang belum tampil dalam wujud:pengemis mencari recehan,pedagang mencari untung,petani menanti panen,murid mencari ilmu,dan sang pencari, pencerahan.Ketiadaan adalah gudang khazanah Tuhan,yang isinya sedang menurun, mewujud. Sumber:Rumi: Matsnavi VI: 1360 - 1367.Terjemahan ke Bahasa Inggris olehMaryam Mafi dan Azima Melita Kolin. Tercantum dalam bukuRumi’s Little Book of Life:The Garden of Soul, the Heart and the Spirit,Hampton Road Publishing, Inc, 2012
Read More
Hembusan Keikhlasan

Hembusan Keikhlasan

Foto, dari Saung Ranggon, 7 Mei, 2025 Air dan tanah lempungketika menghirup hembusan Isa as,mengembangkan bulu dan sayap,menjadi seekor burung,dan terbang.Puja-pujimu pada Tuhanadalah hembusan dari jasadmu,yang terbentuk dari air dan tanah lempung:ia dapat menjadi seekor burung di Jannah,jika kau naikkan dengan keikhlasandari dasar hatimu. Catatan:"... sesungguhnya aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah yang berbentuk seperti burung. Lalu, aku meniupnya sehingga menjadi seekor burung dengan izin Allah..."(QS 'Ali Imran [3]: 49) Sumber:Rumi: Matsnavi I: 866 - 67.Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson.
Read More
Lari dari Izrail, as

Lari dari Izrail, as

Foto, Egypt, oleh Lorella Castillo Suatu pagi,ke majelis Nabi Sulaiman as, yang sedang beradadi gedung pengadilan, masuklah seorang bangsawan,berlari, tergopoh-gopoh.Wajahnya pucat karena sedih,bibirnya membiru.“Sakitkah engkau, Khwajah?”tanya Sang Raja.Ia menjawab, “Ketika Izrail melemparkan pandangankepadaku, dia penuh amarah dan kebencian.”“Nah, sekarang katakan, apa yang engkau inginkan?”“Wahai pelindung hidupku, kumohon padamu,perintahkanlah angin membawaku langsung ke India:semoga sesampainya disana, jiwa hambamu ini selamat dari kematian.”Wahai, betapa banyak orang berlomba-lomba,melarikan diri dari kemiskinan;malah terjatuh mereka kedalam rahang serakahdan panjang angan-angan.Ketakutanmu akan kemiskinan bagaikan kengerianorang itu: ketahuilah, keserakahan dan panjangnyaangan-anganmu adalah India dari kisah ini.Nabi Sulaiman memerintahkan anginsegera membawanya melintasi samudera,ke pedalaman India.Keesokan harinya, dalam sebuah…
Read More
Saksi Terkasih

Saksi Terkasih

Masjid Agung di Semarang, 25 Desember 2017 Muhammad (saw) itu pemberi syafa'atatas segala jenis aib,karena tatapannya tak pernah teralihkan pada hal lain: senantiasa tertujupada wajah Rabb.Di tengah kegelapan malam alam dunia ini,dimana matahari al-Haqq terhijab,dia menatap Rabb,dan meletakkan harapannya kepada-Nya.Pandangannya senantiasa disegarkan oleh maknasejati "bukankah telah Kami lapangkan dadamu?"  [1]dilihatnya hal-hal yang tak mampu Jibril tatap.Sang yatim, yang kepadanya Rabb limpahkankesegaran pandangan,menjadi mutiara yatim tunggal,yang dianugerahi panduan Ilahiah.Cemerlang cahayanya mengatasi mutiara lain,karena yang dikehendakinya adalahkehendak yang paling mulia.Seluruh kedudukan ruhaniah para abdi Allahjelas belaka bagi sang Nabi,karenanya Rabb menggelarinya: sang Saksi.   [2]Senjata sang Saksi adalah lisan yang tulusdan pandangan yang tajam--yang dari penjagaan malamnya--tak ada rahasia yang dapat menghindar.Walau pun ribuan saksi palsu mengangkat kepala mereka,sang Hakim mengarahkan…
Read More
Nama Sejati

Nama Sejati

Gerbang Mandala Sari, Juli 2025 Penghulu umat manusia, Adam, as:kepadanya Allah mengajarkannama-nama seluruhnya;dia memiliki ribuan ilmudi setiap pembuluh darahnya.Pada jiwanya terhimpun pengetahuanmengenai nama dari segala sesuatu ciptaansampai akhir zaman: dari yang telah,sampai yang akan, mewujud.Tidak ada panggilan yang telah diberikannyakepada sesuatu kemudian berubah,apa yang disebutnya cepat tidak akanlalu menjadi lambat.Siapa yang pada akhirnya menjadi seorang beriman,telah diketahuinya sejak awal; siapa saja yang akhirnya menjadi seorang yang kufur,sejak awal jelas belaka baginya.Apakah telah kau dengar nama dari segala sesuatudari dia yang telah diberi ilmu mengenai hal itu;dengarlah makna terdalam dari rahasiaDan telah diajarkan kepada Adam as, al-asma 'akullaha.... [1]Bersama kita, nama…
Read More
Lepaskanlah Beban

Lepaskanlah Beban

foto oleh pommelien da costa cosme dari unsplash Lepaskanlah beban kehidupan ini,agar dapat kukunjungitaman kaum yang shaleh.Lalu, bagai ashabul-kahfi,kutelusuri jalan penuh karuniaketika tak lagi kuterjaga,bukan pula kutertidur.Ku kan berbaring ke sebelah kanan,atau ke sebelah kiri;tak akan aku berguling bagai bola,kecuali tak sengaja.Seperti itulah, wahai Al-Hakim,Engkau membolak-balikkan akukadang ke kanan, kadang ke kiri. [1]Ratusan ribu tahun aku melayangkesana-kemari, bak debu di udara. [2]Telah kulupakan keadaan saat itu,tapi ketika jiwaku tengah lebur,dibawa aku kembali ke sana,dan perlahan ingatanku pulih.Setiap malam kudamba kemerdekaandari salib bercabang empat ini, [3]dan melesat dari wadah sementara yang sesak ini,menuju padang ruhaniah nan lapang.Bersama sang juru-rawatku: tidur yang…
Read More
Mi’raj kedalam Perut Paus

Mi’raj kedalam Perut Paus

Ketika Sang Kekasih menjadi sahabat, tempat manapun menjadi bagaikan di langit; dan bukan terbenam ke bumi. Sang Nabi saw, berkata, "Jangan menyangka mi'raj-ku lebih unggul daripada apa yang terjadi pada Yunus; aku diangkat ke langit; dia ditenggelamkan ke dalam perut paus;" kedekatan pada al-Haqq itu di luar perhitungan. Kedekatan itu bukan soal naik atau turun: kedekatan pada al-Haqq itu artinya kemerdekaan dari penjara keberadaan. Tiada tempat bagi gerak ke atas atau ke bawah dalam ketiadaan. Ketiadaan tak mengenal nanti, jauh, atau terlambat. Sumber ilmu dan khazanah al-Haqq berada di ketiadaan. Karena keberadaan ini saja telah menipumu, bagaimana mungkin kau pahami…
Read More
Wahai Pencari, Berhijrahlah

Wahai Pencari, Berhijrahlah

Flying home over Maros, Feb 12, 2017 Jika pohon punya sayap atau kaki, tentulah ia bisa bergerak, sehingga tak diterimanya sakit dari mata gergaji atau dari pukulan kampak. Dan jika matahari tak bergegas ketika malam tiba, bagaimanakah bumi akan diterangi ketika fajar merekah. Dan jika air tidak menguap dari laut ke langit, kapankah taman akan dialiri sungai dan dibasahi hujan. Ketika setitik benih bergerak dari sumbernya ke tujuan, ditemukannya rumahnya, dan lalu menjadi sebutir mutiara. Bukankah Yusuf, walau sambil berlinang air-mata, mengembara meninggalkan ayahnya. Bukankah dalam pengembaraan itu, dia menemukan kerajaan, ketenaran dan kemenangan? Bukankah Musthafa berhijrah, dan di Madinah…
Read More