
Pada sebuah malam yang sejuk dan berangin di atas Masjid Nabawi,
Februari, 2024
Telah beratus kali aku mati,
wahai Kekasih;
keharumanmu membuatku
selalu bangkit kembali.
Telah beratus kali aku kehilangan jiwa,
tapi suara-Mu selalu mengembalikanya.
Perjanjian diantara kita
di saat yang mendebarkan itu:
Kau tetap bersetia,
sementara telah beratus kali aku ingkar,
tertipu aku oleh hasratku sendiri,
ingin meraih-Mu semauku.
Bilakah kudapat memandang-Mu kembali,
seraya mempersembahan hatiku
bagi cinta-Mu?
Engkau bagai matahari,
menyala di hati para Insan Sejati;
membuat terang hatiku,
yang bagaikan rembulan,
berputar berkeliling di langit nan biru.
Sumber:
Rumi: Divan-i Syamsi Tabriz, no 1689.
Terjemahan ke Bahasa Inggris oleh RAJ Nicholson.
Terjemahan ke Bahasa Indonesia oleh ngRumi.